Guna mewujudkan Visi Merdeka Belajar serta menghadapi tantangan krisis pembelajaran, generasi muda harus memunculkan kreativitas dan inovasi, beradaptasi dengan digitalisasi, hingga keharusan guru baru/muda yang mampu memunculkan pembelajaran dengan paradigma baru. Hal ini disampaikan Jumeri, S.TP., M.Si., Widyaprada Ahli Utama Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud RI, dalam Seminar Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Expo 2023, di Aula Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Jakarta (FH UMJ), Selasa (14/02).
Dalam kegiatan yang bertajuk “Wujudkan Pemuda yang Kreatif dan Inovatif dalam Menghadapi Tantangan Merdeka Belajar” tersebut. Jumeri menjelaskan materi mengenai Merdeka Belajar: Perspektif dan Tantangan dalam Transformasi Sistem Pendidikan Indonesia. Menurutnya krisis pembelajaran di Indonesia pada tahun 2018, 70% siswa usia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum membaca dan matematika, serta berlangsung lama dan belum membaik dari tahun ke tahun. Tingkat kebekerjaan lulusan perguruan tinggi juga masih rendah, bahkan empat dari lima perusahaan sulit mendapatkan lulusan siap kerja, sehingga dibutuhkan transformasi terkait dengan pembelajaran dasar, pengajaran, dan teknologi.
Berdasarkan pengalamannya sebagai praktiksi, Jumeri menyampaikan kepada para calon guru muda untuk mengikuti proses yang dijalani dari tahap ke tahap. “Pesan saya, kalian mulai mengolah diri dengan baik, berorganisasi, menepa diri, kreatif, dan ikuti prosesnya,” ujar Jumeri.
Kaprodi PGMI Fakultas Agama Islam (FAI) UMJ Fatma Nurmulia, M.Pd., mengatakan bahwa agenda tersebut guna mewujudkan kreativitas dan inovasi calon generasi pendidik terhadap tantangan Merdeka Belajar. “Dengan adanya kegiatan seminar ini semoga calon generasi pendidik, yang nantinya kalian akan menjadi generasi penerus bangsa, untuk mewujudkan pemuda yang kreatif dan inovatif dalam menghadapi tantangan Merdeka Belajar. Kenapa menjadi tantang Merdeka Belajar? Karena untuk mewujudkan pribadi-pribadi yang memang memiliki kualitas di dalamnya,” tuturnya.
Lebih lanjut ia berharap para peserta dapat menjadi pribadi yang lebih baik. “Saya berharap dengan adanya kegiatan ini, baik peserta, panitia, ataupun tamu undangan yang hadir semoga bisa merubah pribadinya yang lebih baik sesuai dengan tema kita. Karena ingat, nilai cumlaude saja tidak cukup dengan tidak dibekali kreativitas. Suksesnya seseorang itu jika memiliki keberanian dan kreativitas, dan intelegensi yang didukung dengan kemampuan pengetahuan. Jadi kalau pintar tapi tidak kreatif, hanya diam saja, maka tidak ada aktualisasinya,” ungkap Fatma.
Seminar digelar oleh Himpunan Mahasiswa Prodi PGMI Fakultas Agama Islam (HMP PGMI FAI) UMJ. Fatma Muflihatin selaku Ketua Pelaksana menyatakan bahwa kegiatan digelar agar para peserta seminar bisa mengetahui dan mengenal lebih dalam tentang Merdeka Belajar. “Saya berharap setelah diselenggarakannya seminar ini, para peserta dapat menghadapi tantangan dalam Merdeka Belajar, dan semoga apapun yang sudah dipaparkan pemateri dapat bermanfaat bagi kita semua,” harapnya.
Pada tahun sebelumnya, seminar hanya digelar secara daring, dan ini merupakan kali pertama pagelaran secara luring pasca pandemi. “Kami (HMP PGMI FAI UMJ) ingin mengadakan hal yang baru, agar para peserta bisa lebih kondusif dalam menerima pemaparan materi, karena tahun lalu PGMI Expo hanya mengadakan webinar saja,” pungkas Fatma. (QF/KSU)
Kampus A : Ciputat
Jl. K.H. Ahmad Dahlan,
Cirendeu, Ciputat, Tang-Sel
Kampus B : Cempaka Putih
Jl. Cempaka Putih Tengah, Cempaka Putih, DKI Jakarta
- 021-4256024, 021-42802202
- [email protected]
- Peta Alamat Kampus