Menjadi Profesor, Kenapa Tidak?

Menjadi Profesor adalah merupakan awal karir paripurna untuk menjadi guru besar sejati, karena dengan menjadi profesor maka amanah untuk menyebar luaskan ilmu, pengetahuan dan kemanfaatan bagi umat manusia. Tulisan ini menyemangati para dosen untuk dapat mencapai Guru Besar karena saat ini pemerintah telah memberikan panduan sangat jelas dapat diakses on line pada (https://pak.kemdikbud.go.id/) dan pengusulannya semua gratis dan transparan pada https://pak.kemdikbud.go.id/portalv2/selancar-pak/ yang dapat dipantau secara on line melalui HP atau laptop dengan notifikasi perkembangan. Menjadi Profesor kenapa tidak? Seorang dosen telah diakui dengan adanya sertifikasi dosen dan Big data dosen dapat dibuat dalam Sister (https://sister.kemdikbud.go.id) dan sister di Perguruan Tinggi home basenya sehingga memudahkan tugas administrasinya. Karpet merah telah disiapkan oleh pemerintah bagi yang berkinerja dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Menjadi Guru besar adalah proses yang didukung oleh berbagai pihak dari pimpinan Universitas, Dosen dan Mahasiswa sebagai kolaborator penelitian, Stakeholder pengguna dari hasil penelitian dan pengabdian masyarakat.

Perjalanan menjadi guru besar adalah merupakan perjalanan Panjang bidang Pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan penunjang. Khusus untuk di Universitas Muhammadiyah Jakarta dalam Catur Darma. Saya bangga menjadi bagian dari Muhammadiyah dan amanah guru besar ini menjadi titik awal untuk mengabdikan diri dan menebar manfaat yang lebih luas.

Pada Era society 5.0 ini sebagai dosen pendidik mampu memberikan bekal kepada mahasiswa proses berpikir problem solving, mengembangkan ide kreatif dan inovatif sebagai kemampuan beradaptasi dunia kerja atau berwirausaha. Pada perjalanan penelitian saya juga diimplementasikan pada pengabdian masyarakat dan penerapan pada IKM, Industri, kerjasama mitra pengguna dan mitra investor sebagai kontribusi nyata pada masyarakat.

Sebagai bagian dari Muhammadiyah ada pedoman kehidupan islami yang saya yakini dan jalani diantaranya Profesi merupakan bidang pekerjaan yang dijalani setiap orang sesuai dengan keahliannya yang menuntut kesetiaan (komitmen), kecakapan (skill), dan tanggunggjawab yang sepadan sehingga bukan semata-mata urusan mencari nafkah berupa materi belaka. Menjalani profesi bagi setiap warga Muhammadiyah hendaknya dilakukan dengan sepenuh hati dan kejujuran sebagai wujud menunaikan ibadah dan kekhalifahan di muka bumi ini.

Pada QS: An-Nahl: 11 “Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan” menjadi referensi perjalanan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat sebagai integrasi Al Islam dan Kemuhammadiyahan yang mewarnai perjalanan menjadi Guru Besar. Semoga amanah Guru Besar ini merupakan awal perjalanan untuk menebarkan ilmu pengetahuan dan kemanfaatan yang lebih luas. Menjadi Guru Besar Muhammadiyah adalah merupakan amanah untuk selalu menebarkan kemanfaatan yang nyata pada masyarakat.

Untuk menjawab tantangan Revolusi industri 4.0 dan Society 5.0 dalam dunia pendidikan diperlukan kecakapan hidup abad 21 atau lebih dikenal dengan istilah 4C (Creativity, Critical Thingking, Communication, Collaboration). Peran pendidik dalam era society 5.0 sangat diperlukan dalam memberikan bekal kepada para mahasiswa dalam mengasah kompetensi dan kemampuan beradaptasi.

Sistem agroindustri mencakup semua kegiatan sejak dari praproduksi sampai ke konsumsi yang antara lain terdiri dari penyediaan bibit, pupuk, obat-obatan, alat mekanisasi untuk pengolahan tanah dan pengairan, budidaya penanaman dan pengembangbiakan, pemanenan, penangkapan, perpotongan, pascapanen, manufakturing, penyimpanan, pengangkutan, distribusi, penyajian dan konsumsi. Dalam setiap tahap kegiatan ini dibutuhkan sumberdaya manusia (SDM) dengan kemampuan rekayasa memadai sehingga kegiatan berjalan secara efisien dan menghasilkan output yang bermutu. Untuk itu dituntut tersedianya SDM rekayasa yang mampu berperan sesuai dengan fungsi tersebut. Perguruan tinggi diharapkan menyediakan program-program yang mendukung penyediaan SDM dengan kualifikasi yang sesuai.

Aplikasi khusus bidang-bidang rekayasa ini pada proses dan industri memerlukan perhatian khusus bagi pengembangan pendidikan yang secara khusus perlu dikembangkan menjadi rekayasa proses. Cakupan dan pengertian bidang rekayasa proses ini dapat dilihat dalam dua batasan yaitu aplikasi dari prinsip engineering dan konsep penanganan bahan baku, produksi, proses dan distribusi. Dengan pemanfataan dan pengembangan rekayasa proses pada semua mata rantai kegiatan agroindustry/industry, maka pengembangan industri yang didukung oleh kemampuan sumberdaya alam akan menghasilkan produk berdaya saing tinggi dengan nilai tambah yang besar yang dinikmati oleh seluruh bangsa.

Pada jurusan Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Jakarta pada kurikulum terdapat mata kuliah perekayaan produk kimia yang bertujuan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa dalam memformulasikan ide-ide baru (new research question) dari hasil riset yang dilaksanakan untuk pengembangan ilmu dan teknologi di bidang proses, sistem pemrosesan, dan peralatan yang diperlukan untuk mengubah bahan baku menjadi produk yang mempunyai nilai tambah.

Saat ini Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah memberlakukan kebijakan baru di bidang pendidikan tinggi melalui program “Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)” dan mulai diterapkan oleh beberapa perguruan tinggi. Oleh karena itu Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) pada umumnya dan Program Studi Sarjana Teknik Kimia – Fakultas Teknik pada khususnya perlu merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara optimal.  Program MBKM ini mewarnai perjalanan seorang dosen menjadi Guru Besar.

Mata kuliah Perekayasaan Produk Kimia menjadi salah satu mata kuliah wajib yang memberikan pemahaman Tentang Chemical Product Design yaitu Tahapan Design Produk yang meliputi Identifikasi Kebutuhan Konsumen, menetapkan  spesifikasi produk,  menciptakan konsep-konsep produk, memilih konsep(-konsep) produk,  memformulasikan produk (skala lab), Flowsheeting, Estimasi biaya, Penentuan alat dan Scale-up. Tahap penentuan Spesifikasi Produk yaitu pembembetukan konsep baru, Using Concept Trees, brain storming, pemilihan konsep menggunakan alat bantu diantaranya AHP (Analytical Hirarkhi Process). Perkembangan bidang ilmu Teknik Kimia saat ini sampai dengan beberapa tahun ke depan : Perkembangan Industri Kimia tidak terlepas dari perkembangan Ilmu Teknik Kimia, khususnya peningkatan Segi Teknologi Proses Produksi maupun perkembangan penggunaan produk-produk consumer goods.

Perkembangan Industri Kimia di sekitar tahun 1990 adalah ke arah produksi pupuk untuk kebutuhan pertanian, kebutuhan industri dan ekspor, produksi obat sehingga memenuhi sebagian kebutuhan obat yang masih diimpor. Teknik kimia (chemical engineering) adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun dalam skala besar seperti pabrik. Insinyur teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan dan perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan “insinyur proses” (process engineer). Selain itu, insinyur teknik kimia juga terkait dengan penelitian dan pengembangan proses kimia.

Teknik kimia selalu menitikberatkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang ekonomis. Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat menyederhanakan aliran proses produksi untuk memperoleh proses yang ekonomis. Selain melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur teknik kimia juga dapat menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang kondisi operasi.

Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses. Peralatan proses umumnya merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi kemudian dirangkaikan untuk melakukan berbagai kebutuhan dari sintesis kimia ataupun dari proses pemisahan. Pada beberapa unit operasi, peristiwa sintesis kimia dan proses pemisahan berlangsung secara bersamaan. Penggabungan dari keduanya ini bisa dilihat dari proses distilasi reaktif. Ilmu-ilmu yang menjadi dasar dalam teknik kimia, antara lain adalah Neraca massa, Neraca energi, Peristiwa perpindahan massaenergimomentum, Reaksi kimia, Termokimia Termodinamika.

Kapasitas pabrik biasanya ditentukan berdasarkan permintaan pasar atau kapasitas minimum yang menguntungkan. Dari neraca massa yang sudah dibuat dapat dibuat neraca energi untuk menentukan energi yang harus disediakan dari sebuah sistem utilitas. Selanjutnya dapat dibuat flow sheeting dari peralatan yang dipilih dan dilakukan proses perhitungan dan pemilihan alat. Langkah selanjutnya adalah perancangan pipa dan instrumentasi sehingga dapat dibuat Process Engineering Flow Diagram (PEFD). Analisa ekonomi dan penentuan harga dilakukan supaya mendapatkan gambaran apakah proyek dapat dilaksanakan.

Rekayasa proses Agroindustri pada penelitian saya adalah Tanaman Aloe vera. Tanaman Aloe vera (Lidah Buaya) merupakan salah satu tanaman obat yang banyak digunakan dalam industri farmasi, terutama dalam sediaan kosmetik dan farmasi. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa khasiat Aloe verasebagai bahan baku kosmetik disebabkan karena adanya bahan aktif yang mempunyai khasiat farmakologis. Kandungan senyawa kimia yang terdapat di dalamnya, antara lain asam amino, karbohidrat, lemak, air, vitamin, mineral, enzim, hormon dan senyawa lainnya seperti saponin, antrakuinon, kuinon, lignin dan golongan enzim yaitu enzim sellulase, amilase, protein dan biogenik simulator. Senyawa-senyawa tersebut mempunyai fungsi yang cukup beragam, antara lain sebagai antibiotik, antiseptik, antibakteri, antivirus, anti jamur, anti infeksi, anti peradangan dan anti pembengkakan. Secara spesifik, dalam khasiatnya sebagai sediaan kosmetik, saponin berkhasiat sebagai antiseptik, antrakuinon dan kuinon berkhasiat sebagai antibiotik dan merangsang pertumbuhan sel baru, lignin berkhasiat sebagai pelembab, aloin untuk merangsang pertumbuhan rambut, dan enzim sellulase, amilase, protein dan biogenic simulator sebagai zat aktif membantu metabolisme dan merangsang pertumbuhan dan regenerasi sel kulit. Dalam pemanfaatannya sebagai bahan baku kosmetik, Aloe veradiformulasikan untuk pengobatan dan perawatan kulit (kulit yang terbakar, iritasi, jerawat, melembabkan kulit, pelindung kulit dari sinar matahari) dan perawatan rambut (anti ketombe, melembabkan rambut, merangsang pertumbuhan rambut). Bentuk produk kosmetik dan personal care yang dikembangkan dari Aloe vera antara lain shampo, tonik, sabun, lotion, krim, pasta gigi.

Salah satu hasil penelitian rekayasa proses Aloe vera adalah industry berbasis Aloe vera terpadu dengan hasil ekstrak Aloe vera 1x, Aloe vera Glycolic Extract dan The/Bubuk Kulit Aloe vera sehingga menjadi industri yang terpadu ramah lingkungan.  Dari kandungan Aloe vera dapat dikembangkan rekayasa proses untuk memproduksi produk akhir pangan, kosmetik dan farmasi.

Rekayasa proses Agroindustri kedelai menjadi Tahu adalah merupakan penelitian kolaboratif mahasiswa dan dosen. Tahu atau Tofu merupakan makanan yang disukai oleh masyarakat Indonesia dan juga dunia dengan berbagai macam varian rasa dan jenis. Pada produksi tahu terdapat perbedaan sifat fisik, kimia dan organoleptiknya dikarenakan perbedaan bahan baku kedelai yang digunakan.  Kedelai dengan nama latin Glycine max (kedelai kuning); Glycinesoja  (kedelai  hitam)  merupakan  tumbuhan  serbaguna. Akarnya memiliki bintil pengikat nitrogen bebas, kedelai merupakan tanaman dengan kadar protein tinggi sehingga tanamannya dapat digunakan  sebagai  pupuk  hijau  dan  pakan  ternak.  Pemanfaatan utama kedelai adalah dari bijinya. Biji kedelai kaya protein dan lemak serta beberapa bahan gizi penting lain, misalnya vitamin (asam fitat) dan lesitin. Olahan biji dapat dibuat menjadi berbagai bentuk seperti tahu (tofu), bermacam-macam saus penyedap (salah satunya kecap, yang aslinya dibuat dari kedelai hitam), tempe, susu kedelai (baik bagi orang yang sensitif laktosa), tepung kedelai, minyak (dari sini dapat dibuat sabun, plastik, kosmetik, resin, tinta, krayon, pelarut, dan biodiesel), serta taosi atau tauco.

Rekayasa Proses ekstraksi daun Gedi (Abelmoschus manihot L.) sebagai potensi antioksidan alami merupakan hasil penelitian yang menginisiasi potensi daun Gedi untuk bahan baku antioksidan pada industry bahan alam. Gedi (Abelmoschus manihot L.) merupakan tanaman tropis famili Malvacea. Sebagian kecil penduduk Indonesia memanfaatkan bagian daun gedi sebagai bahan pangan. merupakan tanaman tropis famili Malvacea. salah satu jenis tanaman yang dikategorikan dalam kelompok tanaman obat/tanaman herbal. Tanaman gedi tumbuh dan banyak digunakan sebagai sayuran di Sulawesi Utara, juga sangat dikenal masyarakat Manado dan sekitarnya, karena merupakan sayuran yang harus tersedia dalam menu bubur “tinutuan” sebagai kuliner khas Manado. Tinutuan tidak akan lengkap jika tidak ditambahkan sayuran ini, karena daun gedi membuat bubur menjadi lebih kental dan menimbulkan rasa enak. Pemanfaatan daun gedi ternyata tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Manado, melainkan juga oleh orang Filipina, Taiwan, China, Korea, dan Jepang. Di negara-negara ini, daun gedi bukan hanya dimanfaatkan sebagai campuran bubur, melainkan sebagai sayuran biasa, atau sebagai bahan obat tradisional (Business News, 2010). Hingga saat ini, sebagian besar produk daun Gedi digunakan sebagai antioksidan dan sebagian untuk antibakteri dan antioksidan. Pemanfaatan daun gedi ternyata tidak hanya dilakukan oleh masyarakat Manado, melainkan juga oleh orang Filipina, Taiwan, China, Korea, dan Jepang Ekstrak gedi sangat tinggi yang dihitung berdasarkan kandungan total fenolik (1003,5 mg/L), kandungan total flavonoid (722,5 mg/L) dan kandungan total tannin (1029 mg/L).

Dengan menjadi Guru Besar saya mengajak kepada seluruh bangsa Indonesia dapat memaksimalkan sumberdaya alam Indonesia untuk dapat diolah sehingga nilai tambah dinikmati bangsa Indonesia. Indonesia dengan biodiversivity nomor dua di dunia mempunyai potensi untuk direkayasa menjadi produk yang lebih bermanfaat dan bernilai tambah di dalam negeri. Sebagai dosen  kita Bersama memajukan Pendidikan Teknik Kimia, mendidik mahasiswa sehingga di era society 5.0 yang banyak ketidakpastian supaya para mahasiswa dapat beradaptasi menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman dengan kompetensi yang baik.

Hasil penelitian yang sudah ada akan menjadi indah jika dipublikasi untuk dapat digunakan para generasi penerus menemukan kebaruan dan state of the art untuk penelitian yang akan datang. Penelitian pada rekayasa proses Aloe vera, Kedelai, daun gedi ini memperkaya penelitian UMJ, Indonesia dan Dunia karena sudah sebagian dipublikasikan pada jurnal internasional berputasi. Semoga bermanfaat dan menjadi amal jariah.

Salam Sehat Manfaat.

https://simlppm.untan.ac.id/vendor/terbaik-2024/https://lentera.uin-alauddin.ac.id/question/gratis-terlengkap/https://old-elearning.uad.ac.id/gampang-menang/https://fk.ilearn.unand.ac.id/demo/http://ti.lab.gunadarma.ac.id/jobe/system/https://elearning.uika-bogor.ac.id/tanpa-potongan/https://mti.unpam.ac.id/assets/images//https://besadu.belitung.go.id/css/https://uptdlkk.kaltimprov.go.id/img/product/https://jdih-dprd.sumedangkab.go.id/system/https://siswa.dpuair.jatimprov.go.id/tests/demo/https://simmas.jombangkab.go.id/vendor/https://siapmang.kotabogor.go.id/storage/https://e-learning.iainponorogo.ac.id/thai/https://alumni.fhukum.unpatti.ac.id/app/