Artikel Mahasiswa UNAIR Raih Best Paper ICONZ ke-7 di UMJ pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Paper tersebut berjudul Zakat and Human Development Index: An Analysis of Five Priority Distribution Sectors. Paper ini mengalahkan dua paper lainnya yaitu paper juara kedua dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berjudul Intergenerational Analysis of Waqf Crowdfunding Behavior: Case in Indonesia, dan juara ketiga dari STEI SEBI yang berjudul An Analysis of the Future Implementation Productive Zakat Model: A Systematic Literature Review Using PRISMA.
Lebih lanjut, Annisa menyampaikan harapannya dari paper tersebut agar bisa merealisasikan bahwa manfaat zakat dapat meningkatkan perekonomian, kesehatan dan pendidikan, serta mengentaskan kemiskinan. “Tentu tujuan kita lainnya yaitu untuk membantu ekonomi para mustahik yang tidak seberuntung kita,” ujarnya.
Annisa mengatakan jika ia dan teman-teman mengikuti kegiatan yang diinisiasi oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) tersebut, berawal dari tugas kuliah yang akhirnya dikembangkan dan dapat dibimbing oleh dosen, Tika Widiastuti. “Kita menggarap tulisan sejak Juni tetapi tau tentang ICONZ dan diadakan si UMJ. Lalu, kita baru mulai mengejar untuk menyelesaikannya dan dibimbing dosen, akhirnya bisa menang,” ucap Annisa.
Di sisi lain, Nikmatul memberikan kiat-kiat menulis paper dengan baik seperti berani untuk memulai, mengerjakan sebisanya, dan kalau ada ide langsung ditulis. “Oiya, jangan menulis sendirian karena kalau kita menulis sendiri itu pasti perspektifnya cuma satu. Kalau kita gandeng temen, gandeng dosen, kita bisa bimbingan, pasti banyak perspektif yang kita ambil dan bisa jadi lebih baik hasilnya,” tambahnya.
Ega, Annisa, dan Nikmatul terkesan ketika pertama kali datang ke UMJ dan merasa senang dengan fasilitas yang disediakan seperti gedung, makanan, dan lingkungannya. “Baru kali ini datang ke UMJ. Makanan dan jajannya enak, buburnya juga. Di sini ga panas, ruangannya dingin dan nyaman jadi seneng ngikutin acaranya,” ungkap Ega.
Dekan FAI Dr. Sopa, M.Ag, mendukung adanya kegiatan ICONZ dan akan memberikan yang terbaik untuk kegitan ini “Kami sangat mendukung kegiatan ini (ICONZ ke-7) dan akan melaksanakan dengan sebaik-baiknya. Kami berharap kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, sukses, dan membahagiakan kedua belah pihak,” tegas Sopa.
UMJ menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan ICONZ ke-7 dengan menggandeng program studi Manajemen Zakat dan Wakaf Fakultas Agama Islam (FAI) dengan tema Bridges to Economic Prosperity: Zakat’s Role in Diving Inclusive and Sustainable Transformation. Adapun bentuk kegiatannya berupa seminar, kerja sama, kompetensi ilmiah, expo, dan gala dinner yang melibatkan berbagai stakeholder baik dari lembaga/kementerian, praktisi lembaga zakat, para akademisi dari berbagai universitas di tingkat internasional dan masyarakat umum.
Editor : Dian Fauzalia
Artikel Mahasiswa UNAIR Raih Best Paper ICONZ ke-7 di UMJ pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Artikel Kader Tapak Suci Harus Wujudkan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Menurut Septa, peran dalam kehidupan bangsa dan negara tersebut dapat diwujudkan dalam langkah-langkah strategis dan taktis sesuai kepribadian, keyakinan dan cita-cita hidup, serta khittah perjuangan sebagai acuan gerakan sebagai wujud komitmen dan tanggungjawab dalam mewujudkan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur. “Oleh karenanya, kader Muhammadiyah harus mengambil peran terhadap berbagai persoalan kebangsaan, jangan berdiam diri, karena ini juga merupakan gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar,” ujar Septa.
Pada kegiatan yang bertajuk Terwujudnya Anggota Tapak Suci Putera Muhammadiyah yang Berintegritas, Profesional, dan Berkemajuan tersebut hadir beberapa pemateri lain, di antaranya Dr. Akhmad H. Abubakar, MM., H.M. Shiddiq, SP., P.Br., Syahrul Hasan, MM., M.AP., CRMP., Drs. Ahmad Arif, P.Ka., Dr. Nurhadi, MA., Dr. H. Bunyamin, M.Pd., dan Drs. Effendi, P.Ma.
Panitia Baitul Arqom, Lahudin, P.Ma., menjelaskan bahwa Baitul Arqam adalah suatu bentuk pembinaan di Muhammadiyah yang berorientasi pada pembinaan ideologi keislaman dan kepemimpinan. Ia mengatakan kegiatan ini diikuti oleh 80 peserta yang terdiri dari kader dan pendekar Tapak Suci.
“Tujuannya yaitu untuk meningkatkan pemahaman keIslaman, menciptakan kesamaan dan kesatuan sikap, integritas, wawasan dan cara berpikir di kalangan anggota Tapak Suci (kader dan pendekar), khususnya dalam melaksanakan misi Muhammadiyah. Di samping juga membentuk cara pikir dan bersikap mental yang sama tentang Tapak Suci,” pungkas Lahudin saat dimintai keterangan secara daring, Senin (17/04/2023).
Editor : Tria Patrianti
Artikel Kader Tapak Suci Harus Wujudkan Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Munkar pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Artikel Komunitas ‘Aisyiyah UMJ Laksanakan Ta’awun Sosial pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Pada kesempatan yang sama, Ketua Pesantren Raudhatul Makfufin Ustaz Wijaya menjelaskan perjuangan panjang berdirinya Raudhatul Makfufin sejak tahun 1983. Menurutnya, Yayasan Raudhatul Makfufin merupakan pesantren berkebutuhan khusus untuk tunanetra yang berfokus pada program tahfiz qur’an.
“Setiap manusia memiliki hak yang sama untuk membaca Al-Qur’an. Hal inilah yang membuat seorang tunanetra sekaligus pendiri pesantren K.H Alif Soleh berpikir bagaimana cara menyelamatkan keimanan tunanetra. Maka terbentuklah pesantren ini secara bertahap dengan door to door,” ungkap Wijaya.
Selain bersilaturahmi, Oneng yang datang bersama empat dosen UMJ lainnya sekaligus pengurus Komunitas ‘Aisyiyah diajak untuk melihat aktivitas dan fasilitas pesantren serta sekolah tunanetra Yayasan Raudhatul Makfufin di akhir kegiatan. Pesantren dan sekolah tersebut sudah terdaftar resmi dengan SK Kemenag dan SK Kemenkumham serta terakreditasi B.
Komunitas ‘Aisyiyah UMJ merupakan kelompok perempuan di lingkungan UMJ yang tergabung untuk mengasah kemampuan dan meningkatkan literasi lewat berbagai kegiatan, salah satunya ta’awun sosial. ‘Aisyiyah adalah organisasi perempuan Muhammadiyah, yang lahir salah satunya karena KH. Ahmad Dahlan selalu mendorong perempuan untuk berperan dan berkiprah tidak hanya di wilayah domestik (rumah dan keluarga) tapi juga di masyarakat. (QF/MT/KSU)
Artikel Komunitas ‘Aisyiyah UMJ Laksanakan Ta’awun Sosial pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Artikel Wamenkumham: UU KUHP Berorientasi pada Hukum Pidana Modern pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>“KUHP bukan kitab suci seperti Al-Qur’an yang tidak bisa diubah, jadi nanti kita awasi pelaksanaannya. Apabila pelaksanaannya bersifat represif dan anti kritik seperti pasal penghinaan kepada pejabat negara, maka masih bisa diubah jika tidak pas dalam pemberlakuannya,” himbau Ma’mun.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum DPD IMM DKI Jakarta Ari Aprian Harahap menyampaikan bahwa agenda digelar dalam rangka membuka ruang dialog dan ruang tabbayun bagi masyarakat serta mahasiswa khususnya kader-kader IMM. Menurutnya, tabbayun menjadi hal penting karena perintah tabayyun tertuang dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat ayat 6.
“Sejujurnya saya juga orang yang menolak KUHP Nasional pada tahun 2019, karena beberapa poin yang bermasalah seperti pasal penghinaan lambang negara atau kepala negara yang mengancam aktivis masuk penjara. Namun setelah Prof. Eddy jadi Wamenkumham, kita bisa membuka ruang untuk mengetahui pengaruh KUHP terhadap nasib hukum Indonesia ke depannya,” tutup Ari.
Selain Ma’mun, turut hadir dalam agenda Semarak Ramadan dan Ngaji Kebangsaan yaitu Wakil Rektor IV UMJ Dr. Septa Chandra, SH., MH. dan Dekan FEB UMJ Dr. Luqman Hakim, SE., M.Si. Kegiatan ini diakhiri dengan buka bersama. (QF/KSU)
Editor : Tria Patrianti
Artikel Wamenkumham: UU KUHP Berorientasi pada Hukum Pidana Modern pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Artikel Lazismu dan UMJ Bagikan Sembako ke Warga Tangerang Selatan pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Artikel Lazismu dan UMJ Bagikan Sembako ke Warga Tangerang Selatan pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Artikel Septa Chandra: DPR Harus Dukung Pemerintah Mengesahkan RUU Perampasan Aset pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Artikel Septa Chandra: DPR Harus Dukung Pemerintah Mengesahkan RUU Perampasan Aset pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Artikel Wakil Rektor IV UMJ Sampaikan Amanah pada Pengurus BEM UMJ 2023/2024 pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>
Lebih lanjut, Septa menjelaskan bahwa program kerja yang akan dijalankan lebih baik sedikit tapi jelas, bervariasi, dan berorientasi pada nilai-nilai seperti yang ditentukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Selain itu, harus tetap bernafaskan dengan nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
“Berkaitan dengan Pemilu 14 Februari 2024 nanti, BEM UMJ periode ini akan melewati masa-masa politik. Saya ingin pengurus BEM harus bisa mentukan sikap untuk tidak ikut politik praktis, tapi bisa bersikap kritis. Meskipun tidak mungkin tidak menentukan sikap, tetapi jangan sampai menjadi alat politik praktis yang hanya dimanfaatkan,” ujar Septa.
Sebagai Agent of Change, mahasiswa harus memiliki jiwa kritis dan aktif, seperti menyikapi berbagai persoalan kebangsaan dan politik. Septa menghimbau, BEM UMJ jangan hanya ikut-ikutan saja tetapi menjadi inisiator suatu pergerakan yang menciptakan kritik ke internal maupun eksternal dengan penuh tanggung jawab, salah satunya melalui karya tulis.
Pada kesempatan yang sama, Presiden Mahasiswa BEM UMJ Sarlin Wagola mengatakan bahwa pengurus BEM UMJ sebagai lembaga tertinggi di universitas, akan bertanggung jawab bersama dalam satu periode ke depan dengan kabinet yang bernama Kabinet Prakasa. Tugas kabinet tersebut adalah bisa memfasilitasi teman-teman mahasiswa dan bekerja sama dengan berbagai instansi serta pimpinan fakultas maupun universitas, untuk menghadirkan kegiatan yang berdampak pada kebermanfaatan bagi sivitas akademika UMJ.
“Begitu juga dengan predikat mahasiswa sebagai Agent of Change. Langkah yang dilakukan kami pun harus berimplikasi kepada masyarakat, sehingga title kita sebagai agen perubahan, sebagai mitra untuk masyarakat akan terus terealisasi,” tutup Sarlin.
Total yang dilantik dalam Pelantikan Kabinet BEM UMJ 2023/2024 yaitu 25 orang. Sebelumnya, pelantikan Presiden Mahasiswa BEM UMJ dan Ketua DPM UMJ oleh Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Ma’mun Murod, M.Si., sudah dilaksanakan di Auditorium FIP UMJ, Jum’at (17/03/2023). (QF/MT/KSU)
Editor : Budiman
Artikel Wakil Rektor IV UMJ Sampaikan Amanah pada Pengurus BEM UMJ 2023/2024 pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Artikel FH UMJ Siapkan Lulusan Paham Kegiatan Keagamaan pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Aziz mengatakan bahwa pelatihan tersebut dipandu oleh dosen FH UMJ lainnya yaitu Dr. Fal. Arovah Windiani, SH., MH., dan Dr. Achmad Djauhari, SH., MH., kegiatan diikuti oleh 30 peserta dengan kriteria yang sudah ditentukan. “Totalnya ada 25 mahasiswa dan 5 tenaga kependidikan. Untuk keprotokoleran, saya yang melatih. Sementara itu, Bu Arovah melatih ceramah dan pengurusan jenazah perempuan, sedangkan Pak Djauhari melatih khotbah dan pengurusan jenazah laki-laki. Mereka (peserta) bebas memilih pelatihan yang diinginkan,” jelas Aziz.
Baca juga : Kunjungan Belajar Mahasiswa FH UMJ ke DPR RI
Pada kesempatan yang berbeda, Dekan FH UMJ Dr. Dwi Putri Cahyawati, SH., MH. mengungkapkan bahwa tiga pelatihan yang dilaksanakan di Aula FH UMJ ini memiliki tujuan yang berbeda-beda, misalnya pelatihan keprotokolan. Menurutnya, keprotokolan sangat menentukan kelancaran dan keberhasilan suatu acara, sehingga para peserta pelatihan diharapkan mampu menguasai audiens, keterampilan, dan teknik dasar tampil di depan publik.
“Begitu juga dengan pelatihan khotbah, untuk memberikan bekal bagi peserta yang memiliki ketertarikan memberi ceramah/khotbah, sehingga dapat menjadi penceramah dan pengkhotbah yang mampu menyampaikan materi ceramah dengan baik dan benar sesuai nilai-nilai keagamaan. Sementara itu, pelatihan menyelenggarakan jenazah dimaksudkan untuk menghasilkan SDM yang terampil dalam penanganan jenazah secara Islami,” terang Dwi saat diwawancara secara daring, Rabu (29/03/2023).
Lebih lanjut, Dwi berharap bahwa pelatihan yang diinisiasi oleh UPP AIK FH UMJ dapat berpengaruh terhadap kualitas SDM di ruang lingkup fakultas. Kualitas yang dimaksud adalah terampil dan mumpuni di bidang keprotokolan, khotbah dan ceramah, serta menyelenggarakan jenazah yang dapat membantu masyarakat sekitar.
Pelatihan tersebut berlangsung dari 27 Maret dan akan berakhir pada 7 April 2023 mendatang dengan fasilitas berupa buku panduan, boneka jenazah, sertifikat, dan buka bersama. Rencananya, pelatihan akan digelar rutin oleh UPP AIK FH UMJ sekitar triwulan sekali, bukan hanya di bulan Ramadan saja, serta akan ditingkatkan ruang lingkupnya ke tingkat universitas bahkan masyarakat. (QF/KSU)
Editor : Budiman
Artikel FH UMJ Siapkan Lulusan Paham Kegiatan Keagamaan pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Artikel Marwah Umat Islam dalam Film Buya Hamka pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>“Saya mengajak untuk menonton film Buya Hamka karena ini tentang marwah umat Islam. Jika bukan kita yang menonton tokoh Islam seperti Buya Hamka, siapa lagi yang akan menjadi cerminan kita. Melihat trailer film ini dari volume I, II, dan III, saya sudah terbawa oleh suasana Buya yang hadir utuh sebagai manusia dengan latar belakang dan perjalanan hidupnya,” jelas Mu’ti.
Baca juga : UMJ Cinema Resmi Dibuka dengan Tayangan Kisah Dua Ulama
Dalam Road Show Film Buya Hamka tersebut terdapat rangkaian diskusi dan taaruf artis. Sang Sutradara Fajar Bustomi menjelaskan bahwa Buya Hamka merupakan sosok besar, sosok yang luar biasa, sehingga ini menjadi tanggung jawab yang besar juga baginya, namun ia tetap bersyukur karena mendapatkan kepercayaan untuk memproduksi film Buya Hamka.
Fajar menyatakan membuat skenario film Buya Hamka telah menghabiskan waktu kurang lebih empat tahun dari 2014 – 2018. Skenario tersebut ditulis dengan teliti dan jelas, karena berkaitan sosok Buya Hamka yang rahmatan lil alamin dan berkaitan dengan agama Islam seperti penggunaan ayat suci Al-Qur’an dalam dialog. Ia berharap dengan hadir dan menonton film Buya Hamka di bioskop dapat menjadi refrensi positif yang nantinya berdampak kepada negara, yang semakin damai karena nilai-nilai Buya Hamka dapat menjadi inspiratif sebagai gagasan yang baik untuk Indonesia.
Pemeran Buya Hamka Vino G Bastian mengungkapkan kerisauannya untuk memulai dari mana meriset pribadi Buya Hamka agar perannya totalitas. Namun ia berhasil menemukan titik untuk mempelajari dan meriset tokoh Buya Hamka dari bukunya yang berjudul Akhlakul Karimah. Dalam buku tersebut, Vino mendapatkan jawabannya yaitu dimulai dengan memperbaiki akhlak pribadinya.
Lebih lanjut, sosok Buya Hamka, menurut Vino memiliki tempat tersendiri dalam kehidupan keluarganya. Ia menuturkan bahwa dakwah dan pemikiran Buya Hamka harus disampaikan ke generasi selanjutnya, jadi bukan orang terdahulu saja.
Anak kelima Buya Hamka Azizah Hamka sangat terharu melihat dan mengingat sesosok ayahnya usai menonton film Buya Hamka volume I. Ia mengatakan akting Vino sangat bagus dan seakan-akan melihat kembali sosok ayah dan kenangannya.
Selain Vino, sejumlah pemeran film papan atas Indonesia ikut terlibat pada film Buya Hamka. Mulai dari Laudya Cynthia Bella, Donny Damara, Alfie Afandi, dan masih banyak lagi. Dengan durasi tujuh jam, film ini akan terdiri dari tiga volume yang rencananya akan rilis semuanya sepanjang 2023 pada Idulfitri, Iduladha, dan satu Muharram.
Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Dr. Ma’mun Murod, M.Si. yang hadir pada acara road show film Buya Hamka, memberikan pandangannya bahwa Buya Hamka bukan hanya ahli agama tetapi paham politik dan terlibat di dalamnya, serta seorang budayawan dan sastrawan terbaik. “Saya berharap seluruh warga persyarikatan Muhammadiyah dapat menonton film ini. Bukan karena target rating penonton tetapi untuk hayatilah filmnya yang menggambarkan watak sesungguhnya Buya Hamka. Pemeran film ini pun adalah aktor dan aktris papan atas semua,” tutup Ma’mun. (QF/KSU)
Editor : Tria Patrianti
Artikel Marwah Umat Islam dalam Film Buya Hamka pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Artikel Kunjungan DPM dan BEM FH UMJ ke Perguruan Tinggi Islam di Yogyakarta pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>Pertemuan yang dilaksanakan di dua lembaga mahasiswa di masing-masing kampus tersebut, membahas tentang karakteristik organisasi mahasiswa, hierarki peraturan mahasiswa, dan sistem kepartaian dalam Pemilihan Umum Raya (PEMIRA). Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga dan Universitas Islam Indonesia menjadi kampus yang dituju, karena lembaga kemahasiswaannya sudah cukup mapan.
Baca juga : Kunjungan Belajar Mahasiswa FH UMJ ke DPR RI
Ketua Umum DPM FH UMJ Emir Suni Doliano Harahap menyampaikan bahwa studi banding ini akan memberikan pandangan baik bagi mahasiswa UMJ, khususnya di FH. Menurutnya, lembaga kemahasiswaan yang produktif dan progresif berawal dari peraturan mahasiswa yang disusun secara baik dan benar.
“Kita juga dapat mengetahui sejauh mana sistem kepartaian dapat berimplikasi terhadap kelembagaan di masa depan. Tindak lanjutnya, kami akan membuat peraturan tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, PEMIRA, dan Kepartaian. Semoga segera dapat diakomodir oleh lembaga yang berada di tingkat universitas di UMJ, bukan FH saja,” jelas Emir saat dimintai keterangan secara daring, Sabtu (25/03/2023).
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum BEM FH UMJ Sanulqi Ardy berharap agar kegiatan studi banding tersebut bisa menjadi referensi untuk manajemen lembaga kemahasiswaan di FH sehingga akan meningkatkan kualitas penyusunan program kerja lembaga di tingkat fakultas maupun universitas. (QF/KSU)
Artikel Kunjungan DPM dan BEM FH UMJ ke Perguruan Tinggi Islam di Yogyakarta pertama kali tampil pada Universitas Muhammadiyah Jakarta.
]]>