Kepemimpinan Aisyiyah adalah bentuk tanggung jawab perempuan Islam. yang berkemajuan dan memberikan kebermanfaatan umat materi Ghiroh tersebut disampaikan Prof. Dr. Masyitoh Chusnan, M.Ag dalam Rapat Kerja dan Peneguhan Ideologi PP Aisyiyah di dua tempat yang berbeda secara daring dan luring yang di laksanakan di Universitas Aisyiyah Yogyakarta (Unisa) dan Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ). Minggu (26/2/23).
“Berbicara ghiroh kita sedang berbicara panggilan hati untuk berbuat kebaikan. Perempuan Aisyiyah harus mampu meluruskan niatnya untuk beribadah dan menjaga amanah sebagai perempuan islam berkemajuan agar dapat memberikan kebermanfaatan untuk umat,” jelas Masyitoh.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pengurus PP Pusat Aisyiyah, 40 orang diantaranya hadir langsung di Auditorium FKK UMJ dan tehubung dengan PP Aisyiyah di Gedung UNISMU Yogyakarta melalui platform Zoom Meeting.
Baca Juga : Prof. Masyitoh: Kader Aisyiyah Terapkan Nilai Risalah Perempuan Berkemajuan
Rektor Universitas Aisyiyah Yogyakarta sekaligus tuan rumah Warsiti, S.kp., M.Kep.,Sp.Mat. Menyampaikan ucapan selamat datang dan terimakasih. “Selamat datang di kampus Universitas Aisyiyah Yogyakarta kampus berwawasan Kesehatan. Saya mengucapkan terimakasih atas amanah yang diberikan untuk menjadi tuan rumah untuk kegiatan Rapat Kerja Pimpinan dan Peneguhan Idieologi Pimpinan Pusat Aisyiyah,” ucap Warisiti.
Dalam kesempatan itu juga Warsiti mengatakan bahwa Unisa selalu siap bekerjasama dalam mensukseskan semua kegiatan Aisyiyah dan Muhammadiyah. “Kami senantiasa sebagai perguruan tinggi di bawah Pimpinan Pusat Aisyiyah dan juga sebagai lahan dakwah persyarikatan sekaligus sebagai motor penggerak persyarikatan Unisa siap bekerjasama dalam mensukseskan kegiatan Pimpinan Pusat Aisyiyah dan Persyarikatan Muhammadiyah,” ungkap Warsiti.
Sementara itu Dr. Ma’mun Murod, M.Si Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta menyampaikan dalam sambutanya. “Perlu kami sampaikan bahwa UMJ siap memberikan fasilitas untuk setiap kegiatan Aisyiyah dan Muhammadiyah karena itu sudah sewajarnya, itu adalah hal yang lazim untuk kita selalu berikan fasilitas terbaik. Agar senantiasa bisa menggembirakan dakwah Muhammadiyah lewat amal usahanya,” ujar Ma’mun.
Ma’mun juga menegaskan bahwa Muhammadiyah hadir untuk saling menghidupkan dakwah melalui pendidikan, kesehatan, dan sosial. Tentu saja kesinambungan antara kader Muhammadiyah sangat diperlukan maka dalam hal ini, kita perlu bersinergi bersama semua amal usaha Muhammadiyah untuk menopang bersama dakwah Muhammadiyah, Aisyiyah, dan Ortom Muhammadiyah. Agar dakwah Muhammadiyah selalu memberikan kebermanfaatan.
Dr. Apt. Salmah Orbayinah, M.Kes Ketua Umum PP Aisyiyah menyampaikan dalam pengarahannya bahwa Aisyiyah adalah komponen strategis Persyarikatan Muhammadiyah. ”Aisyiyah sebagai gerakan perempuan islam berkemajuan dan komponen strategis Persyarikatan Muhammadiyah yang saat ini telah berusia 105 tahun memasuki abad ke 2. Telah banyak yang dilakukan oleh Aisyiyah dalam bentuk aktualisasi. Gerakan Aisyiyah itu di wujudkan dalam penguatan dan pembaharuan keagamaan, pendidikan, kesehatan, pelayanan sosial, dan tentunya kaderisasi bagi penerus umat, bangsa yang cerdas dan berkemajuan,” jelas Salmah.
Salmah juga mengatakan bahwa spirit tajdid Aisyiyah menjadikan Aisyiyah sebuah gerakan Al-qu’ran dan As-sunnah untuk membawa pembaharuan menuju kehidupan yang mampu membawa umat manusia menghadapi tantangan jaman. Aktualisasi dari spirit dakwah dan tajdid tersebut tergambar dalam amal usaha yang dimiliki Aisyiyah untuk mencerahkan kehidupan umat, bangsa, dan kemanusiaan universal yang bersifat membebaskan, memberdayakan, dan memajukan.
Dalam kesempatan yang sama Dr. H. Agung Danarto, M.Ag Ketua PP Muhammadiyah menyampaikan dalam amanatnya bahwa kiprah Aisyiyah sudah tidak diragukan. “Perlu kita ketahui saat ini Aisyiyah mampu memiliki Paud dan Tk yang jumlahnya sampai 22.000. Tidak ada organisasi di dunia yang mampu mengalahkan Paud/Tk yang dimiliki Aisyiyah, ini adalah pencapaian besar yang perlu kita banggakan,” ungkap Agung.
Ia menambahkan kiprah Aisyiyah akan terus berkembang karena ada aspek ideologi paham keagamaan yang menjadi motivasi dan menjadi penggerak sehingga sampai saat ini Muhammadiyah dan Aisyiyah tetap eksis dalam menjalankan gerakan di muka bumi ini.
Prof. Dr. H. Dadang Kahmad, M.Si ketua PP Muhammadiyah menyampaikan dalam materi Peneguhan Ideologi Muhammadiyah kita wajib mengetahui ideologi Muhammadiyah sebagai langkah gerak bersama. ”Sebagai warga Muhammadiyah kita wajib mengetahui ideologi kita, karena itu suatu posisi yang sangat penting. Orang yang tidak mengetahui ideologinya tidak mungkin bisa melakukan kegiatan yang di inginkan sesuai ideologinya termasuk warga Muhammadiyah,” ucap Dadang.
Selanjutnya dadang menegaskan peran ideologi dalam Persyarikatan Muhammadiyah yang paling penting adalah kita mengetahui Al-qu’ran dan As-sunnah. Karena itu yang menjadikan spirit semangat K.H Ahmad Dahlan mendirikan Muhammadiyah dengan ideologi itu K.H Ahmad Dahlan mampu membumikan ayat-ayat dalam Al-qu’ran dan As-sunnah. Menjadi warga Muhammadiyah wajib mengimplementasikan ayat-ayat Al-qu’ran sesuai yang di ajarkan oleh K.H Ahmad Dahlan.
Dr. Atiyatul Ulya, M.Ag menyampaikan dalam materi Risalah Perempuan Berkemajuan Aisyiyah bertanggung jawab untuk menghasilkan perempuan islam yang cerdas dan maju. “Aisyiyah sebagai organisasi perempuan dan ortonom Muhammadiyah adalah bentuk perwujudan untuk bagaimana menciptakan perempuan islam yang maju untuk terus memberikan pengetahuan dan pembelajaran kepada masyarakat. Sebagai seorang hamba dan seorang khalifah salah satu implementasi Aisyiyah adalah dengan membuat lembaga pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan memberantas buta hurup,” jelas Atiyatul.
Ia juga menjelaskan ada tiga hal risalah islam berkemajuan yang menjadi spirit semangat perempuan Aisyiyah. Spirit kelahiran Aisyiyah yang dilandasi Nilai-nilai dasar dalam ajaran islam, mempresentasikan gerakan islam dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid, gerakan yang berfikir maju dan berperan aktif dalam seluruh aspek kehidupan. (WM/KSU).